Go to the home page of Redood
R
  • Arsitektur
  • Finansial
  • Gaya Hidup
  • Kesehatan
  • Lain-lain
  • Otomotif
  • Review
  • Teknologi
  • Wisata

Redood

Warna Warni Dunia

Penantian Bayer Leverkusen pada Kualitas Patrik Schick

Posted on October 6, 2020 by eddye

Direktur Olahraga Bayer Leverkusen Rudi Voller optimistis kekuatan menyerang Die Werkself tidak akan berkurang meski dua pemain kunci musim lalu, Kai Havertz dan Kevin Volland, absen. Dikutip dari bandarq mantan penyerang internasional Jerman itu mengatakan produktivitas gol timnya akan baik-baik saja berkat kehadiran Patrik Schick. Schick tiba dari AS Roma dengan kartu € 26,5 juta dan akan berada di stadion BayArena selama lima tahun ke depan. Pernyataan Rudi Voller menunjukkan harapannya yang tinggi kepada para pemain.

Musim lalu dia membela RB Leipzig (klub yang akan dia hadapi minggu ini). Saat itu, dengan pinjaman dari AS Roma, Schick tampil cukup meyakinkan dengan 10 gol dan dua assist dalam 22 pertandingan. Tak hanya di kompetisi domestik, Schick juga membawa Die Roten Bullen ke babak semifinal Liga Champions 2019/20. Meski tidak mencetak gol di ajang tersebut, ia membantu dan bermain 238 menit dalam lima pertandingan yang dimainkan.

Suram di Italia, nyaman di Jerman

Lahir di Praha, Republik Ceko, pada 24 Januari 1996, Schick bergabung dengan Sparta Prague U-19 pada 2013. Setahun kemudian, ia bermain untuk tim senior meski akhirnya dipinjamkan ke Bohemia pada 1905. Di klub inilah dia pengalaman dan mentalitas mulai mengasah. Peluang permainannya meningkat. Sedangkan di Sparta Prague ia hanya tampil enam kali di berbagai kompetisi, di Bohemians 1905, Schick tampil dalam 29 pertandingan selama satu musim dan mencetak delapan gol.

Kepiawaiannya pun menarik perhatian salah satu tim Italia, Sampdoria. Pada 2016 ia resmi melebur dengan Il Samp dengan transfer senilai empat juta euro. Sekali lagi, jumlah penampilan kembali meroket. Ia memainkan 35 pertandingan dan menyumbangkan 13 gol dan empat assist. Di penghujung musim 2016/17, Schick membantu Sampdoria menempatkan diri di peringkat 10. Mengingat potensinya, serta usianya yang masih muda, AS Roma pindah untuk merekrutnya di Olimpico meski ada Edin Dzeko yang memimpin.

Kesedihan dalam karirnya di Pizza Country mulai muncul. Giallorossi, yang kemudian dilatih oleh Eusebio Di Francesco, sering menggunakan 4-3-3 dengan Dzeko sebagai penyerang tengah. Schick tidak mampu mencapai pusat serangan, jadi dia tahu yang terbaik di bangku cadangan. Dalam situasi seperti ini, Juventus tampil dengan antusias. Sayangnya, tidak dapat dipungkiri bahwa kesialan masih menimpa pemain dengan postur tubuh setinggi 1,87 meter tersebut. Ia sempat mengungkapkan kebahagiaannya saat bergabung dengan Old Woman, harapan Schick memudar saat ia gagal tes kesehatan.

RB Leipzig, klub Jerman “muda”, menyelamatkan kariernya. Schick dipinjamkan pada 2019. Nyatanya, situasi Schick di Leipzig hampir sama dengan saat dia di AS Roma. Ia bukan pilihan utama tim asuhan Julian Nagelsmann karena sosok Timo Werner. Bedanya, meski kerap tampil sebagai pilihan kedua, penampilannya justru memuaskan sang manajer. Sebelum direkrut oleh Bayer Leverkusen, banyak klub yang tertarik dengan Schick. Namun, menurutnya, kompetisi Jerman memberikan kenyamanan yang tidak bisa didapatnya dengan bermain di Italia.

Jika melihat rekor debutnya bersama Leverkusen melawan Wolfsburg pekan lalu, Schick sepertinya tidak menyukai pertandingan arahan sutradara Peter Bosz tersebut. Terbebas dari bangku cadangan pada menit ke-63 untuk menggantikan Lucas Alario, Schick hanya melakukan satu tembakan, bahkan satu gol.

Perlu dicatat, bagaimanapun, bahwa Schick memiliki rekor yang tidak terlalu mengesankan ketika dia melakukan pesta debutnya. Jadi tidak mengherankan jika Schick sedikit kesulitan di beberapa game pertama. Musim lalu dalam debutnya di Leipzig melawan Bayer Leverkusen – sekarang klubnya – dia hanya tampil selama 27 menit. Baru pada pertandingan ketiga Schick mencetak gol. Jika Schick mampu tampil konsisten, seperti yang dilakukannya musim lalu bersama Leipzig, gol pertamanya untuk Leverkusen tinggal menunggu waktu.

Post navigation

Ketinggalan FIlm Kesayanganmu ? Streaming Online Aja
Lotito dan Inzaghi, Kesuksesan yang Tak Diinginkan Suporter Lazio

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Redood Proudly Powered By: WordPress